Jumat, 08 Januari 2021

Contoh perusahaan leasing dengan sistem financial dan operating

 

Contoh perusahaan leasing dengan sistem financial dan operating

Leasing adalah proses pembiayaan berbentuk pengadaan barang modal, baik dalam bentuk finance lease (sewa guna usaha berupa hak opsi), maupun dalam bentuk operating lease (sewa guna usaha tanpa hak opsi), yang kemudian digunakan oleh penyewa barang (lessee) dalam jangka waktu tertentu.

 

PT BFI Finance Indonesia TBK (BFI Finance)

 


PT BFI Finance Indonesia Tbk (“BFI” atau ”Perusahaan”) berdiri pada tahun 1982 sebagai PT Manufacturer Hanover Leasing Indonesia, sebuah perusahaan patungan antara Manufacturer Hanover Leasing Corporation dari Amerika Serikat dengan pemegang saham lokal. BFI adalah perusahaan pembiayaan terlama di Indonesia sekaligus menjadi perusahaan pembiayaan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang disebut Bursa Efek Indonesia atau “BEI”). Perusahaan melakukan go public pada Mei 1990 dengan kode saham BFIN. Setelah menjalankan proses restrukturisasi utang yang bersumber dari krisis keuangan 1998, Perusahaan secara resmi berganti nama menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk pada 2001.

Saat ini, 42,8% saham BFI dimiliki oleh konsorsium Trinugraha Capital SA (yang antara lain terdiri dari TPG dan Northstar Group). Sisanya dimiliki oleh pemegang saham institusi lokal dan internasional, serta pemegang saham publik.

BFI Finance memiliki jaringan pemasaran terbesar di Nusantara, dengan 228 kantor cabang dan 173 gerai yang tersebar di 33 dari 34 provinsi di Indonesia, dan didukung lebih dari 11.000 karyawan (per 31 Desember 2018).

 

Sistem Financial  

PT BFI Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta Notaris No. 57 yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman (sekarang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390.

 

Berdasarkan Akta yang dibuat di hadapan Inge Hendarmin, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 14 Agustus 1986, nama Perusahaan diubah dari PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 tanggal 7 Oktober 1986 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 94 tanggal 25 November 1986, Tambahan No. 1451.

 

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-03668.HT.01. 04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.

 

Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 25 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Herna Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang, mengenai penambahan kegiatan usaha pembiayaan Perseroan berdasarkan prinsip syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0024031.AH.01.02. TAHUN 2017 dan telah diterima serta dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0191568 tanggal 16 November 2017 dan saat ini perubahan tersebut masih dalam proses pengumuman dalam Lembaran Berita Negara.

 

Berdasarkan Akta No. 55 tanggal 25 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0033646.AH.01.02. TAHUN 2019 tanggal 28 Juni 2019 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 82 tanggal 11 Oktober 2019, Tambahan No. 36413.

 

Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan dengan Akta No. 9 tanggal 29 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Shanti Indah Lestari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, mengenai perubahan Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam database sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0302995 Tahun 2020 tanggal 23 Juli 2020. Saat ini perubahan tersebut masih dalam proses pengumuman dalam Lembaran Berita Negara.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berhasil menutup tahun 2019 dengan pertumbuhan total pendapatan sebesar Rp5,2 triliun atau naik 4,4% dari pendapatan di tahun 2018.

Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono mengatakan, meskipun secara keseluruhan pertumbuhan melambat dan terjadi kontraksi sebagai langkah antisipasi di semester I-2020.

BFI Finance berhasil mengejar ketinggalan tersebut di semester II dengan membukukan nilai pembiayaan baru per kuartal tertinggi dalam dekade terakhir di kuartal IV-2020.

Terlepas dari kelolaan risiko dan berhasilnya BFI Finance membukukan kenaikan pendapatan, di tahun 2019. Perusahaan juga mencatat adanya kenaikan yang signifikan di biaya operasional.

Kenaikan ini terjadi terutama terkait biaya penyelesaian kasus sengketa hukum dengan eks pemegang saham BFI Finance yang telah berlangsung sejak awal 2000.

 

Sistem operational

PT  BFI

Finance  Indonesia  Tbk  (Perseroan/Perusahaan)  senantiasa  menerapkan  prinsip‐prinsip  Tata  Kelola Perusahaan  Yang  Baik  (Good  Corporate  Governance/GCG)  dalam  setiap  kegiatan  usahanya  sebagaimana diamanatkan  dalam  Peraturan  Otoritas  Jasa  Keuangan  Nomor  30/POJK.05/2014  tentang  Tata  Kelola Perusahaan  Yang  Baik  bagi  Perusahaan  Pembiayaan  dan memperhatikan  Peraturan Otoritas  Jasa  Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Perseroan menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang menjadi acuan Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha Perseroan.

Implementasi  tata  kelola  perusahaan  yang  baik  sangat  krusial  diperlukan  untuk  membangun  kepercayaan publik  dan  komunitas  internasional,  dan  merupakan  suatu  kebutuhan  yang  mutlak  bagi  dunia  usaha  jasa keuangan untuk  tumbuh dan berkembang. Terdapat banyak peraturan berbeda mengenai “praktek  terbaik” yang menimbang tatanan hukum yang berbeda, struktur Dewan Komisaris, dan direksi, dan praktek bisnis di masing‐masing Negara.     Pedoman GCG yang diterapkan oleh Perseroan merupakan petunjuk dan tujuan praktis bagi semua komponen di semua tingkatan dalam Perseroan melalui hal‐hal sebagai berikut: 

a. Menetapkan  tujuan  strategis  dan  serangkaian  nilai  Perseroan  yang  dikomunikasikan  oleh  dan diimplementasikan seluruh Organ Perseroan;

b. Menetapkan batasan‐batasan tanggungjawab dan akuntabilitas yang jelas bagi organ Perseroan;

c. Menetapkan  pedoman  untuk  penerapan  standar  etika,  nilai‐nilai,  tujuan  strategi  dan  lingkungan pengawasan; 

d. Menyediakan  pedoman  pengendalian  internal  yang  kuat,  termasuk  fungsi  manajemen  risiko  dan kepatuhan  yang  independen  dari  unit‐unit  bisnis  dan  dengan  penerapan  mekanisme  check  and balances yang sesuai;

e. Menjadikan petunjuk pemantauan khusus atas risiko‐risiko, dimana terdapat kemungkinan terjadinya benturan kepentingan, termasuk hubungan bisnis dengan pihak terafiliasi, Pemegang Saham, Direksi, Dewan Komisaris dan pejabat senior manajemen.

Kegiatan usaha BFI Finance pada dasarnya meliputi tiga jenis pembiayaan. Pertama, pembiayaan modal kerja, investasi dan multiguna yang ditujukan untuk kebutuhan produktif seperti modal kerja, investasi dan pengembangan usaha, maupun untuk kebutuhan konsumtif seperti biaya pernikahan, renovasi rumah, dan lain-lain. Kedua, pembiayaan sales dan lease back, yakni pembiayaan untuk pembelian mesin dan alat berat baik baru maupun bekas untuk menunjang produktivitas usaha, mulai dari alat berat industri seperti mesin excavator, bulldozer, crane, forklift, berbagai jenis truk, mesin cetak, mesin industri hingga alat-alat kesehatan. Ketiga, pembiayaan tanpa agunan untuk kebutuhan pendidikan, perjalanan wisata, serta pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pada tahun 2017, BFI Finance membentuk Unit Syariah untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

 

 

Referensi

https://www.bfi.co.id/

 

 

Rabu, 02 Desember 2020

Transformasi Publik Komunikasi

 

                Tahap-tahap dalam transformasi publik komunikasi!


A. Menentukan sasaran dari komunikasi

       Strategi komunikasi harus disusun secara sistematis, sebagai upaya merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau sasaran. Menurut Arifin (1994), agar pesan dapat tersampaikan secara efektif, maka komunikan perlu menentukan langkah-langkah strategi komunikasi, yaitu sebagai berikut:

   a. Mengenal khalayak

Untuk mencapai hasil yang positif dalam proses komunikasi, maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metode dan media. Untuk mempersamakan kepentingan tersebut maka komunikator harus mengerti dan memahami pola pikir (frame of reference) dan pengalaman lapangan (field of experience) khalayak secara tepat dan seksama. Hal pertama yang harus dimengerti dari khalayak adalah kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak seperti: 1) Pengetahuan khalayak mengenai pokok permasalahan, 2) Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan, dan 3) Pengetahuan khalayak terutama perbendaharaan kata yang digunakan. Kedua, pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma dalam kelompok itu berbeda, ketiga situasi kelompok di mana itu berada.

b. Menentukan tujuan

Tujuan komunikasi menentukan fokus strategi komunikasi yang akan digunakan. Adapun beberapa tujuan komunikasi yang baik antara lain yaitu:

Memberikan informasi merupakan interaksi komunikasi. Masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang telah diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.

Menolong orang lain, memberikan nasehat kepada orang lain dalam mencapai tujuan.

Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan atau status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam penyelesaian masalah atau membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.

Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima pesan.

c. Menyusun pesan

Model pilihan strategi melihat bagaimana komunikator memilih diantara berbagai strategi pesan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan model desain pesan memberikan perhatiannya pada bagaimana komunikator membangun pesan untuk mencapai tujuan. Proses tersebut kemudian menjadi langkah untuk menentukan strategi komunikasi dengan cara menyusun pesan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menyusun pesan yaitu:

Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran.

Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran , sehingga sama-sama dapat dimengerti.

Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh suatu kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana sasaran pada saat digerakkan untuk memberi jawaban yang dikehendaki.

d. Menetapkan metode dan memilih media yang digunakan

Dalam menciptakan efektivitas komunikasi, selain kemantapan isi pesan yang diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya, maka metode komunikasi akan turut mempengaruhi penyampaiannya pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam menciptakan komunikasi yang efektif, pemilihan media memiliki peran penting. Terdapat empat ciri pokok dalam komunikasi melalui media, terutama bagi media massa, yaitu: bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis. Bersifat satu arah, artinya tidak ada reaksi antara para peserta komunikasi. Bersifat terbuka, artinya ditunjukkan kepada publik yang terbatas dan anonim dan mempunyai publik yang secara geografis terbesar.

        

B. Identifikasi target calon pelanggan

  Identifikasi pembelian organisasi didasarkan pada target segmen pasar

  Identifikasi sikap dan faktor-faktor yang digunakan dalam pembelian oleh pusat pembelian

 

C. Menentukan anggaran promosi

       Metode penetapan anggaran promosi adalah pendekatan untuk menetapkan jumlah pengeluaran perusahaan pada kegiatan promosi. Promosi sendiri merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan mengkomunikasikan manfaat dari penawaran perusahaan dan membujuk pelanggan target untuk membeli atau menggunakan penawaran perusahaan.

Ada beberapa metode untuk menentukan anggaran promosi, diantaranya:

-Affordable Method

-Percentage of Sales Method

-Competitif Parity Method

-Objective and Task Method

 

D. Pengembangkan strategi pesan yang akan disampaikan

Dalam perkembangan bisnis modern, manajemen perencanaan pesan menjadi faktor penting untuk meyakinkan khalayak. Empat poin pokok dalam perencanaan pesan yaitu :

1. Bagaimana menggunakan hasil analisis khalayak/calon penerima gagasan untuk    perencanaan komunikasi

2. Mengembangkan gagasan dan pokok utama dari gagasan yang akan disampaikan.

3. Menyusun sketsa pesan, dan

4. Mempersiapkan umpan balik kegiatan komunikasi.

          Syarat gagasan utama yang dibuat untuk perencanaan komunikasi harus ringkas, langsung pada pokok persoalan, dan memperlihatkan hasil yang akan diperoleh bila kegiatan dilakukan. Selanjutnya pokok utama merupakan tulang punggung pesan yang merencanakan garis besar subdivisi utama. Syarat pokok dari sebuah pesan, harus menyokong, menggambarkan, atau mendeskripsikan gagasan utama dengan bahasa yang ringkas dan jelas agar khalayak mampu mencerna isi pesan yang disajikan. Mengembangkan suatu pesan memang harus menarik perhatian. Proses dan teknik pembuatan pesan-pesan tidak dapat dibuat begitu saja dengan cepat/spontan. Pekerjaan membuat pesan agar menarik dapat disebut sebagai “pekerjaan kreatif”.

a.       Big  Idea

Mendapatkan ide untuk sebuah kampanye pemasaran memang tidak selalu mudah. Kadang ide begitu saja muncul dalam satu menit, kadang perlu berhari-hari. Akan sangat bermanfaat bila dalam mengembangkan sebuah konsep kreatif, Kita mengadakan brainstorming session (pertemuan sumbang saran) dulu dengan tim kreatif Kita. Beradu argument dalam proses penciptaan suatu gagasan kreatif sangat perlu agar gagasan itu lebih teruji, lebih baik, dan yang penting bisa menjual. Namun jangan lupa, kita membuat iklan bukan untuk kita sendiri melainkan untuk orang lain, yaitu khalayak sasaran produk kita. Karena itu, konsep kreatif sedapat mungkin harus diuji oleh orang-orang di luar penciptanya. Predikat “bagus” itu harus keluar dari mulut orang lain, bukan dari penciptanya sendiri.

b.      Strategi Pesan

Di dalam merumuskan suatu pesan tentunya dibutuhkan strategi kreatif yang akan mendukung suatu pesan menjadi sesuai dengan tujuan periklanan suatu produk, sebab pesan merupakan hal yang sangat penting dalam membuat sebuah iklan. Adapun tahap- tahap yan juga dilalui yaitu dengan melakukan tahap pembetukan evaluasi, seleksi, dan pelaksanaan pesan. Pembetukan pesan tentang suatu produk seperti yang telah dijelaskan di atas pada prinsipnya merupakan manfaat utama yang ditawarkan merk sebagai pengembangan konsep produk. Pesan iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreatifitas ini lebih penting daripada jumlah uang atau budget yang dikeluarkan.

Strategi kreatif adalah pilihan bentuk pesan iklan yang dapat mencapai tujuan periklanan. Untuk mencapai tujuan komunikasi perlu dipilih bentuk pesan yang sesuai. Pengertian strategi kreatif dapat memiliki arti yang berbeda-beda, karena startegi kreatif dapat dinilai dari sudut pandang siapa yang menglihatnya. Misalkan, seorang pengiklan biasanya akan berfikir bahwa startegi keratif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan. Nah, sedangkan bagi orang-orang kreatif sendiri sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran kedalam sutau posisi tertentu didalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan. Setelah strategi kreatif ditetapkan, proses pengerjaan kreatif bisa dimulai yang mencakup pelaksanaan dan pengembangan konsep/ide yang dapat mengemukakan strategi dasar dalam bentuk komunikasi yang efektif termasuk pembuatan judul, perwajahan, naskah dalam bentuk file untuk iklan-iklan media cetak, tulisan untuk iklan radio, dan storyboard untuk iklan TV. Menurut Christopher Gilson & Berkman (1986), perumusan strategi kreatif ada tiga tahap.

1) Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat, yang menyangkut, rencana pemasaran dan komunikasi; hasil penelitian tentang konsumen sasaran; data tentang produk; pesaingan di pasar; dan rencana dasar strategi media (kapan dan dalam media apa yang iklan tersebut akan dimunculkan).

2)  Orang kreatif menetapkan suatu posisi dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan berdasarkan informasi yang diperoleh.

3)  Presentasi didepan pengiklan/klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat diproduksi dan dipublikasikan melalui media yang telah ditetapkan.

E. Memilih media

          Pemilihan media membutuhkan dua keputusan yaitu media apa yang akan dipakai dan sarana media apa yang dipakai. Metode berikut akan dapat diapakai untuk menentukan pemilihan media :

a.cost per thousand contactss comparison

metode ini dilaksanakan berdasar pada jumlah kontak yang terjadi tanpa memerhatikan kualitas kontak .

b.matching of audience and media charactteristics

 menentukan target khalayak lantas membandingkan karakteristik dengan berbagai media.

 

F. Evaluasi hasil dari promosi

Kriteria evaluasi ini untuk menilai objektivutas pemngambilian keputusan media. Kriteria antara lain :

1.thoroughness, yaitu apakah keputusan betul-betul memperhitungkan semua aspek dalam pemilihan media

2. progressiveness yaitu apakah media tersebut efeknya maksimal

3. measure-mindedness yaitu apakah pengambil keputusan memperhitungkan berbagai aspek dari eksposur.

4. practicalit yaitu apakah pemilihan media betul-betul berdasar fakta bukan atas dasar emosional

5. optimistic yaitu apakah dari proses pemilihan media memeri masukan untuk pengalaman pengambilan kputusan

F. Integrasi progam promosi

Melihat bagaiamana integrasi promosi yang telah dilakukan apakah bekerja dengan baik atau perlu dilakukan perbaikan lagi. Hal inilah yang menjadi suatu penentu sebuah komunikasi produksi.

 

Referensi

https://www.kajianpustaka.com/2020/01/strategi-komunikasi-pengertian-teknik-langkah-dan-hambatan.html

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/02/strategi-pemilihan-media-pemasaran.html

 

 

 

Rabu, 25 November 2020

personal selling pada pixy

                                                    Personal Selling Pada Pixy

Kita sering melihat seorang sales menawarkan produk atau jasa kepada calon pembeli. Hal inilah biasa kita sebut personal selling . Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

Wiraniaga yang memerankan penjualan tatap muka (personal selling) dapat membantu fungsi pengumpulan informasi pasar. Wiraniaga mungkin menjadi orang pertama yang mengetahui adanya persaingan baru atau strategi baru pesaing, wiraniaga yang tanggap dengan kebutuhan pelanggan dapat menjadi sumber gagasan bagi produk baru. Dalam hal – hal tertentu, penjualan tatap muka (personal selling) juga mewakili pelanggan mereka di dalam perusahaan.


Contoh Personal Selling (Penjualan Langsung) pada produk pixy  misalnya yang salah satu strategi penjualan produknya dilakukan secara personal atau tatap muka dengann konsumen. Untuk dapat langsung masuk ke masyarakat, pixy melakukan berbagai macam cara yaitu seperti mengikuti event-event salah satunya adalah mengadakan seminar yang bekerja sama dengan universitas-universitas di indonesia. Seperti dilakukan pada beberapa tahun lalu, pixy mensponsori acara seminar diuniversitas Gunadarma sekaligus , disana pixy menjelaskan langsung bagaimana produk pixy bisa menjadi seperti sekarang ini serta menjelaskan apa manfaat dari produk pixy tersebut.

Pixy merupakan satu merk kosmetik yang kini melejit di pasaran, awalnya pixy hanyalah satu merk kosmetik yang dulunya hanya fokus dibeberapa produk saja, namun kini pixy memperluas model pemasarannya. Target pemasarannya kini diperluas dengan Personal Selling untuk memperkenalkan berbagai varian pixy.


Rabu, 21 Oktober 2020

HUBUNGAN PEMBELI DAN PENJUAL

 

HUBUNGAN PEMBELI DAN PENJUAL

 

1.      1. Jelaskan interaksi antara pembeli dengan penjual ?

Jawab :

                Hal terpenting antara penjual dengan pembeli harus adanya hubungan interaksi yang baik antara pembeli dengan penjual.  Ketika pembeli dan penjual bertemu hal awal yang perlu dilakukan adalah mereka harus saling memberikan pandangan, pemikiran dan persepsi masing-masing sehingga dapat diketahui hal apa saja yang diharapkan masing-masing agar dapat saling menguntungkan dan dapat terjalin hubungan interaksi yang baik.

                Penjual akan menceritakan keunggulan produk yang akan dijual dengan melakukan presentasi, sebagai penjual harus dapat meyakinkan pihak pembeli sehingga pihak pembeli akan merespon dengan baik. Selain keunggulan produk pihak pembeli akan memperhatikan hal-hal penting lainnya seperti bagaimana reputasi perusahaan penjual tersebut sehingga butuh waktu untuk memutuskan apakah pihak pembeli akan memutuskan menjalin hubungan dengan pihak penjual tersebut.

 

2.      2.  Sebutkan dan jelasakan hubungan antara pembeli dengan penjual ?

Jawab :

A.     Hubungan yang terjalin karena transaksi

                                Dengan adanya perubahan waktu dan diikuti dengan persaingan harga produk dari pesaing lain, biasanya pihak penjual memiliki cara sendiri agar pelanggannya tidak pergi pada perusahaan lain, cara yang dilakukan pihak penjual biasanya akan memberikan / mengajak kesepakatan dalam bertransaksi misalnya dengan memberikan potongan harga kepada pelanggannya

 

B.      Hubungan karena strategi pemasaran

                Setelah meneliti target pasar mana yang akan dikuasai pihak penjual akan melakukan berbagai macam strategi sehingga banyak pihak yang tertarik akan produknya

 

3.      3Jelaskan tentang customer relationship management (CRM) menurut gambaran anda !

Jawab :

                CRM (Customer Relationship Management) adalah sistem manajemen yang secara khusus menangani hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para konsumennya. Untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan fokus pada hubungan pelanggan, organisasi bisnis memerlukan informasi tentang siapa pelanggan mereka, apa yang pelanggan inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktor-faktor lain yang terkait. Fokus utama strategi ini adalah pada pengembangan kepuasan pelanggan, diantaranya dengan cara memahami pelanggan, mempertahankan pelanggan melalui pengalaman pelanggan, menarik pelanggan baru, memenangkan kontrak, meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya manajemen pelanggan.

Rabu, 14 Oktober 2020

PEMBELIAN INDUSTRI DAN PERILAKU PEMBELIAN

    Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Istilah industri sering digunakan secara umum dan luas yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan. Kegiatan industri sebenarnyasudah lama ada, yaitu sejak manusia berada di muka bumi ribuan tahun yang laludalam tingkat yang sangat sederhana. Seiring dengan pesatnya perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, kegiatan industri puntumbuh dan berkembang semakin kompleks.

    Dalam pengertian yang sempit, industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya.Kebutuhan manusia yang semakain bertambah menyebabkan permintaanakan suatu produk akan terus meningkat, sehingga industri penting untuk produksi barang secara masal. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dengan tetap berorientasi padaimplementasi dari keinginan konsumen. Indusri ada karena adanya permintaaandari masyarakat akan kebutuhan produk yang terus meningkat. Perkembanganindustri yang ada saat ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang terus maju sehingga memunculkan peralatan yang canggih dalam industrialisasi.


Jenis Situasi Pembelian Dalam Pasar Industri :

A. Pembelian Ulang sepenuhnya (straight rebuy)

    Merupakan situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi. Pembelian ulang langsung dapat juga diartikan situasi pembelian di mana departemen pembelian yang memesan ulang secara rutin (Contoh : perlengkapan kantor yaitu sebuah perusahaan selalu memesan perlengkapan yang sama secara berulang-ulang untuk kebutuhan kantor dalam jumlah besar ).


B. Pembelian ulang dengan modifikasi (modified rebuy)

    Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli inginmemodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk. Pembelian ulang modifikasi adalah situasi di mana pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, syarat pengiriman, atau syarat lain. Pembelian ulang modifikasi biasanya melibatkan tambahan peserta pembuat keputusan di pihak pembeli dan penjual.

 

C. Tugas Baru (new task)

Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli membeli produk atau jasa untuk yang pertama kalinya. Tugas baru adalah situasi pembelian di mana pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama kalinya (contoh : gedung kantor, system pengaman baru).

 Semakin besar biaya atau risiko, semakin besar jumlah peserta pengambil keputusan dan semakin besar pula pengumpulan informasi mereka, dan karena itu semakin lama waktu yang digunakan untuk penyelesaian keputusan.

Pembelian tugas baru melewati beberapa tahap:

1.  kesadaran (awareness),

2.  minat (interest),

3.  evaluasi,

4.  uji coba (trial), dan

5.  pemakaian (adopsi).

 

d.     Systems Buying (Pembelian Sistem)

    Pembelian penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual yaitu :

-       Penyedia tunggal menyediakan sejumlah paket bagi kebutuhan pembeli.

-       Penyedia memberikan turnkey solutions (solusi putar kunci) bagi pembeli.

 


Referensi

http://jannahdamanik.blogspot.com/2013/01/pasar-bisnis-dan-perilaku-pembelian.html

Jumat, 09 Oktober 2020

 Lingkungan Pemasaran Industri 


Lingkungan Pemasaran Eksternal dan Cakupannya

PT Garuda Indonesia,Tbk

 Profil Perusahaan

Garuda Indonesia adalah maskapai flag carrier Indonesia. saat ini melayani lebih dari 90 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari, Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan “Indonesian Hospitality”. keramah-tamahan dan kekayaan budaya Indonesia.

Garuda Indonesia group mengoperasikan 202 armada pesawat sebagai jumlah keseluruhan dengan rata-rata usia armada dibawah lima tahun. Adapun Garuda Indonesia sebagai mainbrand saat ini mengoperasikan sebanyak 144 pesawat, sedangkan Citilink mengoperasikan sebanyak 58 armada.

Melalui program transformasi yang berkelanjutan. Garuda Indonesia berhasil mencatatkan sejumlah pengakuan internasional di antaranya adalah pencapaian sebagai "The Worlds Best Economy Class" dari TripAdvisor Travelers Choice Awards, “Maskapai Bintang Lima/ 5-Star Airline” sejak tahun 2014, “Top 10 World’s Best Airline” Skytrax 2017, The World’s Best Cabin Crew” selama lima tahun berturut-turut sejak 2014.

Selain itu, pada tahun 2017 lalu, Garuda Indonesia juga berhasil meraih predikat "Bintang 5" dari Airline Passenger Experience Association (APEX), sebuah asosiasi nirlaba untuk peningkatan pengalaman penumpang penerbangan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.

 

Lngkungan Makro 

a.  Ekonomi : Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap USD. GIAA akan mengalamidampak besar pada pelemahan rupiah karena Penghasilan yang dalam matauang rupiah, sedangkan utang dalam bentuk USD. GIAA akan mengalami mismatch

b. Sosial : Maskapai penerbangan melakukan program CSR sebagai bentuk kepedulian sosial dan juga untuk meningkatkan citra perusahaan. Salah satu bentuknya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan sosial di sekitar lingkungan perusahaan. 

c. Politik : Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhi pengadaan rute ke tempat tersebut. 

d. Teknologi : Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka Perusahaan akan dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang. Contoh Tahun 2012 Garuda Indonesia mendatangkan 22 pesawat baru, sehingga total pesawat yang dioperasikan selama tahun 2012 adalah 106 pesawat dengan rata-rata umur pesawat 5,8 tahun, dari 6,5 tahun pada tahun 2011. 

e. masyarakat : Dengan naiknya harga tiket yang terjadi pada tahun 2019 menyebabkan masyarakat enggan untuk menggunakan pesawat.

f. Pemerintah: Kebijakan pemerintah negara-negara tujuan penerbangan. Negara-negara tujuan penerbangan dapat memberlakukan kebijakan yang berakibat cost yang lebih tinggi bagi maskapai asing, sehingga aktivitas internasional maskapaimenjadi terbatas.

g. Ekologi Sebagai sebuah industri besar, maskapai penerbangan harus tetap memperhatikan lingkungan hidup dalam melaksanakan segala aktivitas bisnisnya. Contoh di tahun 2012, program Earth Hour dilaksanakan pada 31 Maret. Dalam kegiatan ini, Perusahaan mampu mencatatkan pencapaian penghematan daya listrik di lingkungan Perusahaan dan kediaman karyawan sebesar 3.117.328 watt. Berkat pelaksanaan program Earth Hour di tahun ke-4 ini, Garuda Indonesia Group mampu mencegah lepasnya gas rumah kaca ke atmosfer sebesar 2,43 Ton CO2. 

h. Internasional Di pasar internasional, maskapai penerbangan memiliki potensi peningkatan yang besar. Potensi di pasar international juga akan semakin kuat apabila perusahaan bergabung dengan aliansi global.




REFERENSI

https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate-partners/company-profile/index

https://www.academia.edu/25762376/Business_Environment_Analysis_of_PT_Garuda_Indonesia_Persero_Tbk

https://www.slideshare.net/surinurrachmawati/analisis-strategi-industri-garuda

Kamis, 01 Oktober 2020

PENGANTAR PEMASARAN INDUSTRI

 PENGANTAR PEMASARAN INDUSTRI

    Sebelum mengetahui apa itu industri pemasaran mari kita bedah dulu satu persatumengenai pemasaran industri.

    Pemasaran adalah suatu proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan    dan inginkan dengan menciptakan, mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan    kelompok lainnya. 

    Berbicara mengenai pemasaran tak lepas dari kebutuhan, keinginan serta permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Keinginan yaitu hasrat untuk memperoleh pemuas – pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam. Permintaan adalah keinginan terhadap produk – produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli

    Nah selanjutnya manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memperta hankan pertukaran dan hu   bungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan organisasi 

    Pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar produksi, mencangkup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri.

    Pemasaran konsumen adalah pemasaran barang dan jasa kepada individu keluarga dan rumah tangga. Pelanggan membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.

 

setelah mengetahui pemasaran indutri dan konsumen, selanjutnya kita perlu memahami perbedaan antara keduanya ini


Perbedaan Pemasaran Industri dengan Pemasaran Konsumen

Perbedaan pemasaran industri dengan pemasaran kinsumen dapat dilihat dengan jelas berdasarkan karakteristiknya seperti karakteristik pemasaran, karakteristik pasar dan karakteristik hubungan antara penjual dan pembeli produk.

Pasar industri adalah semua organisasi yang memberi barang dan jasa untuk digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang akan di jual, disediakan atau di pasok keperusahaan lain

Pasar konsumen adalah pasar yang terdiri atas para konsumen akhir, yang di maksud adalah semua individu atau rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk pemakaian pribadi.

Pembelian Organisasional adalah proses pengambilan keputusan oleh organisasi formal dalam menetapkan kebutuhan produk, mengiden tifikasi menilai dan memilih berbagai alternatif merek dan pemasok

Tiga pasar organisasi :

pasar industri, pasar penjual kembali, pasar pemerintah


Pemasaran Industri

Karakteristik pasar: terkonsentrasi secara geografis, pembeli relatif lebih sedikit

Karakteristik produk:

                kompleks  , customized

Karakteristik promosi : personal selling

Karakteristik pelayanan:

sangat mementingkan pelayanan, waktu pengiriman & ketersediaan

Karakteristik harga:

lelang kompetitif dan  negosiasi 

Perilaku pembeli:

melibatkan berbagai wi- layah fungsional, ke- putusan pembelian terutama didasarkan pada kinerja

Saluran distribusi: lebih langsung

 

Pemasaran Konsumen

         Karakteristik pasar: tersebar secara geografis, merupakan pasar masal

         Karakteristik produk:

                lebih standar

         Karakteristik promosi : lebih ke advertising

 

Karakteristik pelayanan:

tidak terlalu mementing-kan

pelayanan, waktu pengiriman &    ketersediaan

Karakteristik harga:

list prices & maximum retail price (MRP)

 

Perilaku pembeli :

                melibatkan angg.keluarga

                keputusan pembelian lebih didasarkan kebutuhan fisiologis/sosial/psikologis

Saluran distribusi: tidak langsung & berlapis

 


Contoh perusahaan leasing dengan sistem financial dan operating

  Contoh perusahaan leasing dengan sistem financial dan operating Leasing adalah proses pembiayaan berbentuk pengadaan barang modal, baik ...