POLA MANAJEMEN KOPERASI
Guna mencapai
tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik.
Sedangkan ketika kita berbicara tentang manajemen koperasi, selain definisi
atau makna dari koperasi, maka kita perlu tahu arti kata manajemen.
Koperasi seperti halnya
organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar tujuan koperasi
tercapai dengan efisien.
Hal yang
membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada
unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut : Rapat anggota
bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum,
mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin
koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya mengawasi jalannya
koperasi.
A.
Pengertian Manajemen dan
Perangkat Organisasi
Dalam
literatur banyak cara orang mendefinisikan manajemen. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusaahaan dan organisasi. Pengertian managemen menurut oxford adalah “the
process of dealing with or controlling people or things” (proses berurusan
dengan atau mengendalikan orang atau benda). Meskipun berbeda-beda di dalam
mendefinisikan pengertian manajemen pada umumnya mereka menyetujui unsur dasar
dan tujuan yang sama dari manajemen. G. Terry mendefinisikan bahwa : “Manajemen
adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang bersama-sama
menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.
Lebih
lanjut G. Terry menjelaskan fungsi-fungsi Manajemen sebagai berikut:
Ø Planning (Perencanaan)
Ø Organizing (Pengorganisasian)
Ø Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
Ø
Controlling
(Pengawasan/Pengendalian)
Sedangkan
Griffin mengungkapkan salah satu definisi yang lengkap tentang manajemen dalam
bukunya yang berjudul “Management (Ensiklopedia ekonomi, Bisnis dan Manajemen,
1992)”, sebagai berikut : “Manajemen adalah proses merencanakan dan mengambil
keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia,
keuangan, fisik dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan cara yang
efisien dan efektif.”
Sedangkan organisasi adalah
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut UU No.25/1992
yang termasuk perangkat organisasi koperasi adalah :
Ø Rapat Anggota
Ø Pengurus
Ø
Pengawas
Anggota
secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
menetapkan :
Ø Anggaran dasar
Ø Kebijakan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
Ø Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas
Ø Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya
Ø Pembagian SHU
Ø Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
B.
Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan sebuah
lembaga keuangan yang cukup populer di Indonesia, terutama di kalangan
masyarakat bawah dan menengah. Koperasi utamanya mulai populer semenjak era
Presiden Suharto. Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai:
“Badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan”. Sedangkan Moh.
Hatta, yang notabene merupakan Bapak Koperasi Indonesia, mendefinisikan
Koperasi sebagai berikut : “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki
nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong”.
Berikut
ini pengertian koperasi menurut para ahli :
Ø
Fay ( 1980 )
Koperasi
adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari
sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan
kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan
mereka terhadap organisasi.
Ø
M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi
adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan sukanya sendiri hendak
bekerja sama untuk memajukan ekonominya
Ø
R.S. Soeriaatmadja
Koperasi
adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk
mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.
Ø
Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem,
ekonomi yang mengandung unsur sosial.
Ø
Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan
siap untuk menolong.
C.
Pengertian Manajemen
Koperasi
Definisi manajemen koperasi yang
sering dipakai adalah suatu cara mencapai tujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi, definisi ini tidak akan anda temukan dalam
jurnal manajemen koperasi manapun karena saya memang ini adalah hasil pemikiran
saya yang saya rumuskan sendiri.
Dengan demikian Manajemen
Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui
usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan Koperasi,
perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil,
yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
D.
Rapat Anggota
Rapat
Anggota merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai
pemilik. Wewenang Rapat Anggota diantaranya adalah menetapkan AD/ART, yaitu:
Ø Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
Ø Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.
Ø RGBPK dan RAPBK
Ø Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.
Ø
Amalgamasi dan pembubaran
koperasi
Rapat
Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRA dianggap sah apabila
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta, tetapi untuk beberapa kasus
jumlah ini bisa disesuaikan dengan AD/ART Koperasi.
E.
Pengurus
Pengurus koperasi adalah
pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi, artinya pengurus hanya boleh
melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan
RA. Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak berdiri sendiri dengan
pertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang tetrdiri atas beberapa
anggota pengurus.
F.
Tugas dan kewajiban
pengurus koperasi
Pengurus
bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT. Untuk melaksanakan tugas
pengurus berkewajiban :
Ø Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker
Ø Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan
Ø Pertanggungjawaban
Ø Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan
keuanagn dan
Ø Inventaris
Ø Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
Ø Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
G.
Wewenang Pengurus koperasi
Ø Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar
koperasi.
Ø Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain
untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.
Ø Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan
pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.
H.
Tanggung Jawab Pengurus
koperasi
Pengurus
koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas
kewajiban, dan wewenangnya.
I.
Pengawas
Pengawas dipilh oleh RA untuk
mengawasi pelaksanaan keputusan RAT dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak
untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan
oleh koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.
Tugas,
kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.
Ø Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
Ø pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan
merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga
Ø
Pengawas koperasi meneliti
catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
J.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang
mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin
adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk mengorganisasi, mengarahkan
dan mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab, supaya semua bagian
pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan (Robert Tanembaum).
K.
Tugas-tugas manajer
Ø Siklus pengambilan keputusan, POSDC, penilaian dan pelaporan
Ø Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu
bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
Ø Harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung
jawab.Harus membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Ø Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen
dengan baik.
Ø Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan
pihak luar.
L.
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak).
Manejemen lini pertama
(first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle
management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama
dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top
management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer),
CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua
organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida
tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana,
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan
pekerjaan.
M.
Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli
riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh
manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok. yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan
orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini
meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang
kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran
pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah
masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan
bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah
berinteraksi dengan orang lain.
N.
Keterampilan manajer
Ø Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager)
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret
itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana
kerja.
Ø Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer
juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Ø Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain.
O.
Pendekatan Sistem pada
Koperasi
1. Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu
Ø Organisasi dari orang-orang dengan unsure eksternal ekonomi dan
sifat-sifat social (pendekatan sosiologi).
Ø Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan
biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik)
2.
Interprestasi dari Koperasi
sebagai Sistem
Kompleksitas
dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orang-orang dan
alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio technological system yang
selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai
sistem terbuka, sistem ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan
kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.
3. Cooperative Combine
a. System sosio teknis pada substansinya
Sistem terbuka pada lingkungannya,
systemdasar target pada tugasnya dan sistem ekonomi pada penggunaan
sumber-sumber.
b. Semua pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh
eksternal
Dipengaruhi oleh hubungan sistem,
demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak cukup hanya
melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi juga berhubungan dengan
hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota tetapi juga
berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara
anggota dengan manajemen perusahaan koperasi dalam lapangan lain. Contoh
Cooperative Interprise Combine: Koperasi penyediaan alat pertanian, serba
usaha, kerajinan, dan industri. Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS).
c. The Businnes function Communication System (BCS)
sistem hubungan antara unit-unit
usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dari
perusahaan koperasi untuk unit usaha anggotaa mengenai beberapa tugas
perusahaan. Sistem Komunikasi antar anggota
d. Interpersonal Communication System (ICS)
Hubungan antara orang-orang yang berperan
aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi yang berjalan. ICS meliputi
pembentukan/terjadi system target dalam koperasi gabungan.
P.
Sistem Informasi Manajemen
Anggota.
1. Koordinasi dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya
Cooperative Combine (CC), koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan
dengan sendirinya membutuhkan informasi yang baik.
2. Manajemen memberikan informasi pada anggota, informasi yang
khusus untuk penganalisaan.hubungan organisasi dan pemecahan persoalan
seoptimal mungkin. Dimensi struktural dari Cooperative Combine (CC).
3. Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk
pengembangaaan lebih lanjut.
4. Sifat-sifat dari anggota
sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut pandang anggota.
5. Intensitas kerjasama semakin
banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas manajemen.
6. Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan
keputusan.
7. Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka
panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan.
8. Stabilitas kerjasama.
9. Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam
soal motivasi, kebutuhan bergabung dan lain-lain.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar