Rabu, 02 Oktober 2019

Bagaimana Cara Komunikasi yang Baik


Bagaimana cara komunikasi yang baik ?

                                                                      (sumber : koleksi pribadi)

"Komunikasi adalah seni, Gunakan Hati untuk menampilkan keindahan Saat bicara”.
Setiap manusia pasti melakukan komunikasi kepada siapapun dan kapanpun. Seperti bertanya, meminta bantuan, menyapa dan banyak kegiatan lainnya. Nah bagaimanakah cara berkomunikasi yang baik?
Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang  cara berkomunikasi yang baik, yang bisa dipraktikan di berbagai di kehdupan.  agar nantinya, tidak ada miskomunikasi atau salah menangkap pesan. Padahal, inti dari komunikasi adalah pesan atau informasi yang bisa tersampaikan, melalui berbagai cara dan kanal penyampaian.
Pada artikel sebelumnya saya telah membahas mengenai dasar dasar komunikasi yang harus kita pahami, jika belum baca bisa dibaca dulu yahhh sebelum kita mengetahui bagaimana komunikasi yang baik itu seperti apaaa.
Kita perlu tahu bahwa setiap bagian dari kita mungkin saja mengirimkan pesan atau mengkomunikasikan sesuatu, maka sudah pasti kita harus tahu bagaimana cara mengendalikan semuanya, terlebih jika kamu adalah sosok yang berhubungan dengan banyak orang saat bekerja. bisa juga kelancaran pekerjaan atau perusahaanmu dapat dicapai dengan komunikasi yang baik.



Nah langsung saja berikut adalah cara-cara berkomunikasi yang baik. Untuk itu, berikut akan kita bahas beberapa poin yang dapat menjadi acuan, atau semacam tips untuk mengetahui cara komunikasi yang baik. Berikut ulasannya:

Memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara.
Jika pendengar kita merupakan salah satu skala prioritas, maka ada baiknya kita berusaha untuk meluangkan waktu untuk berbicara.  Kita beri perhatian penuh terhadap lawan bicara. Sedapat mungkin kita menghindari perhatian kita terpecah karena kita memikirkan hal yang lain.

Mengakui pikiran, gagasan, atau perasaan orang lain terlebih dahulu.
Maksudnya adalah perlihatkan kesiapan kita untuk mendengarkan dengan menyadari dan mendengar pikiran, gagasan, dan perasaan orang lain. Pemberian komentar mengindikasikan bahwa kita menyadari validitas perasaan orang lain.

Berbicaralah dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain.
Ketika kita berhadapan dengan orang yang baru kita kenal, maka kita harus bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata, nada suara, dan infleksi yang tepat. Meskipun begitu, potensi tidak diterimanya pesan dengan baik oleh orang yang kita tuju juga sangat besar. Jika kita melihat reaksi yang tidak sesuai, maka kita bisa dengan segera mengidentifikasi sumber kesalahpahaman dan menyatakan kembali pesan yang ingin kita sampaikan dengan cara yang dapat diterima oleh orang yang bersangkutan.

Memberikan pertanyaan terbuka.
Pertanyaan dapat diberikan ketika kita memerlukan pertolongan saat merasa tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan. Kita dapat melakukannya melalui uji penafsiran tentang apa yang dikatakan oleh orang lain. Caranya adalah dengan memberikan pertanyaan terbuka yang relevan dan biasanya dimulai dengan “apa”, “bagaimana”, “tolong jelaskan”, atau “gambarkan”.

Menyusun intisari dan melakukan klarifikasi.
Kita mengumpulkan semua hal yang telah kita dengar dan memastikan bahwa kita memahami apa yang dimaksud oleh orang lain. Hal ini menghindari kita dari persepsi  selektif. Ketika kita melakukan persepsi secara selektif, maka kita telah mengharapkan orang lain untuk bereaksi dalam cara tertentu seperti berdasarkan pengalaman masa lalu, atau berdasarkan cara kita bereaksi. Kemudian kita memberikan respon terhadap reaksi yang sebelumnya telah ditentukan bukan yang sebenarnya. Hal ini tidak membantu dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi yang tidak jelas. Menjadi jelas dapat membantu orang lain mengklarifikasi berbagai pilihan yang mungkin.


Memberikan pendapat.
Hal ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan apakah orang yang bersangkutan memiliki keinginan untuk mendengar pendapat kita atau tidak. Jika orang yang bersangkutan tidak menginginkannya, maka kita jangan memberikan pendapat.
Memberikan perhatian kepada berbagai petunjuk yang dibutuhkan untuk menjelaskan apa yang menjadi maksud kita.
Ketika berinteraksi dengan orang lain, maka kita akan menerima berbagai pertanyaan yang kerapkali menstimulasi pemikiran hingga kita melihat perbedaan apa yang menjadi tujuan kita dengan persepsi orang lain. Untuk itu, kita harus fokus dengan berbagai petunjuk yang dibutuhkan guna mendukung penjelasan yang kita sampaikan.

Jangan Mendominasi
Hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan pembicaraan dengan oranglain, khususnya dalam konteks dan hubungan yang setara seperti sales dan klien, maka jangan mendominasi pembicaraan.
Benar, jika sudah karakter manusia untuk lebih banyak bicara dari pada mendengarkan. Namun, salah satu cara komunikasi yang baik adalah dengan tidak mendominasi jalannya pembicaraan.
Risikonya, bisa membuat lawan bicaramu tidak nyaman, atau bahkan kamu tidak mendapat banyak informasi dari lawan bicaramu, karena ia tidak mendapat kesempatan untuk bicara.

Pilih Kata dan Diksi yang Sesuai
Sudah sepatutnya kamu mengetahui beberapa poin latar belakang lawan bicaramu. Selain itu, kamu juga perlu memahami dengan betul situasi dan kondisi saat akmu bicara atau melakukan komunikasi.
Dengan begitu, hal yang penting adalah pilih dan gunakan diksi atau kata yang ssesuai. Tidak hanya pas secara padanan dan arti, tapi juga pas secara konteks dan tidak berpotensi menyinggung lawan bicaramu.
Satu kata saja yang memiliki konotasi negatif atau identik dengan hal sensitif bisa merusak pembicaraanmu. Bahkan yang parah menghancurkan reputasi perusahaanmu.

Fokus pada Pokok Pembahasan
Saat melakukan komunikasi khususnya dalam konteks bisnis, biasanya komunikasi akan serius. Ada tujuan yang harus dicapai dan kesimpulan yang didapat. Untuk itu, kita harus fokus pada pokok pembahasan.
Jangan banyak mengalihkan pembicaraan hingga tujuan awal kita  tidak tercapai. Nantinya hanya membuang waktu dan merusak reputasi perusahaan, karena tidak bisa melakukan komunikasi dengan baik.


Perhatikan Aspek Non Verbal
Terakhir yang tak kalah penting adalah perhatikan unsur-unsur non verbal. Seperti pakaian, hingga warnanya. Jangan sampai saat menghadiri suatu undangan rekan bisnis yang tengah berduka, kita menggunakan warna merah muda, yang memiliki konotasi bahagia.
Tidak hanya itu, tas, sepatu, dan berbagai hal lainnya yang melekat di tubuh juga harus diperhatikan. Tidak perlu memaksakan diri dalam berpenampilan, juga jangan berlebihan. Sebab itu bisa menjadi hal yang membuat kolega atau lawan bicara tidak nyaman.
Pastikan intonasi bicara kita sesuai dengan konteks pembicaraan. Kita harus bisa profesional dan tidak memaksakan kebiasaan. Misalkan  orang yang keras atau tegas dalam bicara karena berasal dari suku tertentu, dan tidak menerima kritik saat kolega tidak nyaman dengan cara itu.
Satu lagi yang penting adalah mimik dan gestur. tidak mungkin menyatakan ungkapan bela sungkawa dengan wajah tersenyum. Jangan sampai kamu juga tiba-tiba tepuk tangan dan tersenyum bahagia saat kolega atau rekan bisnismu menceritakan kegagalannya.
Jangan meletakkan tangan di depan dada, jangan terlalu bungkuk, jangan juga terlalu menyondongkan badanmu ke depan.

Nah, itu beberapa tips yang bisa kita perhatikan dan cara komunikasi yang baik untuk dipraktikan. Kalau kita adalah pemilik atau pemegang jabatan penting yang ada di perusahaan. Pastikan kamu telah mempraktikan cara komunikasi yang baik, karena bisa menjadi representasi dari perusahaan.




Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh perusahaan leasing dengan sistem financial dan operating

  Contoh perusahaan leasing dengan sistem financial dan operating Leasing adalah proses pembiayaan berbentuk pengadaan barang modal, baik ...