Bagaimana cara komunikasi yang baik ?
(sumber : koleksi pribadi)
"Komunikasi adalah seni, Gunakan Hati
untuk menampilkan keindahan Saat bicara”.
Setiap manusia pasti melakukan komunikasi
kepada siapapun dan kapanpun. Seperti bertanya, meminta bantuan, menyapa dan
banyak kegiatan lainnya. Nah bagaimanakah cara berkomunikasi yang baik?
Pada artikel kali ini, saya akan membahas
tentang cara berkomunikasi yang baik, yang
bisa dipraktikan di berbagai di kehdupan.
agar nantinya, tidak ada miskomunikasi atau salah menangkap pesan.
Padahal, inti dari komunikasi adalah pesan atau informasi yang bisa
tersampaikan, melalui berbagai cara dan kanal penyampaian.
Pada artikel sebelumnya saya telah membahas
mengenai dasar dasar komunikasi yang harus kita pahami, jika belum baca bisa
dibaca dulu yahhh sebelum kita mengetahui bagaimana komunikasi yang baik itu
seperti apaaa.
Kita perlu tahu bahwa setiap bagian dari
kita mungkin saja mengirimkan pesan atau mengkomunikasikan sesuatu, maka sudah
pasti kita harus tahu bagaimana cara mengendalikan semuanya, terlebih jika kamu
adalah sosok yang berhubungan dengan banyak orang saat bekerja. bisa juga
kelancaran pekerjaan atau perusahaanmu dapat dicapai dengan komunikasi yang
baik.
Nah langsung saja berikut adalah
cara-cara berkomunikasi yang baik. Untuk itu, berikut akan kita bahas beberapa
poin yang dapat menjadi acuan, atau semacam tips untuk mengetahui cara
komunikasi yang baik. Berikut ulasannya:
Memberikan perhatian penuh kepada lawan
bicara.
Jika pendengar kita merupakan salah satu
skala prioritas, maka ada baiknya kita berusaha untuk meluangkan waktu untuk
berbicara. Kita beri perhatian penuh
terhadap lawan bicara. Sedapat mungkin kita menghindari perhatian kita terpecah
karena kita memikirkan hal yang lain.
Mengakui pikiran, gagasan, atau perasaan
orang lain terlebih dahulu.
Maksudnya adalah perlihatkan kesiapan
kita untuk mendengarkan dengan menyadari dan mendengar pikiran, gagasan, dan
perasaan orang lain. Pemberian komentar mengindikasikan bahwa kita menyadari
validitas perasaan orang lain.
Berbicaralah dengan cara yang dapat
diterima oleh orang lain.
Ketika kita berhadapan dengan orang yang
baru kita kenal, maka kita harus bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata,
nada suara, dan infleksi yang tepat. Meskipun begitu, potensi tidak diterimanya
pesan dengan baik oleh orang yang kita tuju juga sangat besar. Jika kita
melihat reaksi yang tidak sesuai, maka kita bisa dengan segera mengidentifikasi
sumber kesalahpahaman dan menyatakan kembali pesan yang ingin kita sampaikan
dengan cara yang dapat diterima oleh orang yang bersangkutan.
Memberikan pertanyaan terbuka.
Pertanyaan dapat diberikan ketika kita
memerlukan pertolongan saat merasa tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan.
Kita dapat melakukannya melalui uji penafsiran tentang apa yang dikatakan oleh
orang lain. Caranya adalah dengan memberikan pertanyaan terbuka yang relevan
dan biasanya dimulai dengan “apa”, “bagaimana”, “tolong jelaskan”, atau
“gambarkan”.
Menyusun intisari dan melakukan
klarifikasi.
Kita mengumpulkan semua hal yang telah
kita dengar dan memastikan bahwa kita memahami apa yang dimaksud oleh orang
lain. Hal ini menghindari kita dari persepsi
selektif. Ketika kita melakukan persepsi secara selektif, maka kita
telah mengharapkan orang lain untuk bereaksi dalam cara tertentu seperti
berdasarkan pengalaman masa lalu, atau berdasarkan cara kita bereaksi. Kemudian
kita memberikan respon terhadap reaksi yang sebelumnya telah ditentukan bukan
yang sebenarnya. Hal ini tidak membantu dan komunikasi yang terjadi adalah
komunikasi yang tidak jelas. Menjadi jelas dapat membantu orang lain
mengklarifikasi berbagai pilihan yang mungkin.
Memberikan pendapat.
Hal ini dilakukan dengan memberikan
pertanyaan apakah orang yang bersangkutan memiliki keinginan untuk mendengar
pendapat kita atau tidak. Jika orang yang bersangkutan tidak menginginkannya,
maka kita jangan memberikan pendapat.
Memberikan perhatian kepada berbagai
petunjuk yang dibutuhkan untuk menjelaskan apa yang menjadi maksud kita.
Ketika berinteraksi dengan orang lain,
maka kita akan menerima berbagai pertanyaan yang kerapkali menstimulasi
pemikiran hingga kita melihat perbedaan apa yang menjadi tujuan kita dengan
persepsi orang lain. Untuk itu, kita harus fokus dengan berbagai petunjuk yang
dibutuhkan guna mendukung penjelasan yang kita sampaikan.
Jangan Mendominasi
Hal yang perlu kamu perhatikan saat
melakukan pembicaraan dengan oranglain, khususnya dalam konteks dan hubungan
yang setara seperti sales dan klien, maka jangan mendominasi pembicaraan.
Benar, jika sudah karakter manusia untuk
lebih banyak bicara dari pada mendengarkan. Namun, salah satu cara komunikasi
yang baik adalah dengan tidak mendominasi jalannya pembicaraan.
Risikonya, bisa membuat lawan bicaramu
tidak nyaman, atau bahkan kamu tidak mendapat banyak informasi dari lawan
bicaramu, karena ia tidak mendapat kesempatan untuk bicara.
Pilih Kata dan Diksi yang Sesuai
Sudah sepatutnya kamu mengetahui beberapa
poin latar belakang lawan bicaramu. Selain itu, kamu juga perlu memahami dengan
betul situasi dan kondisi saat akmu bicara atau melakukan komunikasi.
Dengan begitu, hal yang penting adalah
pilih dan gunakan diksi atau kata yang ssesuai. Tidak hanya pas secara padanan
dan arti, tapi juga pas secara konteks dan tidak berpotensi menyinggung lawan
bicaramu.
Satu kata saja yang memiliki konotasi
negatif atau identik dengan hal sensitif bisa merusak pembicaraanmu. Bahkan
yang parah menghancurkan reputasi perusahaanmu.
Fokus pada Pokok Pembahasan
Saat melakukan komunikasi khususnya dalam
konteks bisnis, biasanya komunikasi akan serius. Ada tujuan yang harus dicapai
dan kesimpulan yang didapat. Untuk itu, kita harus fokus pada pokok pembahasan.
Jangan banyak mengalihkan pembicaraan
hingga tujuan awal kita tidak tercapai.
Nantinya hanya membuang waktu dan merusak reputasi perusahaan, karena tidak
bisa melakukan komunikasi dengan baik.
Perhatikan Aspek Non Verbal
Terakhir yang tak kalah penting adalah
perhatikan unsur-unsur non verbal. Seperti pakaian, hingga warnanya. Jangan
sampai saat menghadiri suatu undangan rekan bisnis yang tengah berduka, kita
menggunakan warna merah muda, yang memiliki konotasi bahagia.
Tidak hanya itu, tas, sepatu, dan
berbagai hal lainnya yang melekat di tubuh juga harus diperhatikan. Tidak perlu
memaksakan diri dalam berpenampilan, juga jangan berlebihan. Sebab itu bisa
menjadi hal yang membuat kolega atau lawan bicara tidak nyaman.
Pastikan intonasi bicara kita sesuai dengan
konteks pembicaraan. Kita harus bisa profesional dan tidak memaksakan kebiasaan.
Misalkan orang yang keras atau tegas
dalam bicara karena berasal dari suku tertentu, dan tidak menerima kritik saat
kolega tidak nyaman dengan cara itu.
Satu lagi yang penting adalah mimik dan
gestur. tidak mungkin menyatakan ungkapan bela sungkawa dengan wajah tersenyum.
Jangan sampai kamu juga tiba-tiba tepuk tangan dan tersenyum bahagia saat
kolega atau rekan bisnismu menceritakan kegagalannya.
Jangan meletakkan tangan di depan dada, jangan
terlalu bungkuk, jangan juga terlalu menyondongkan badanmu ke depan.
Nah, itu beberapa tips yang bisa kita perhatikan
dan cara komunikasi yang baik untuk dipraktikan. Kalau kita adalah pemilik atau
pemegang jabatan penting yang ada di perusahaan. Pastikan kamu telah
mempraktikan cara komunikasi yang baik, karena bisa menjadi representasi dari
perusahaan.
Daftar Pustaka