TIME-MANAGEMENT
“Gunakan waktu sebaik mungkin, jangan lewatkan kesempatan yang ada”
(William Shakespeare)
Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu (time management)? Pengertian
manajemen waktu umum adalah suatu perencanaan, mengorganisir, menggerakkan, dan
pengawasan, terhadap produktivitas waktu. Waktu merupakan salah satu sumber
daya yang harus dikelola dengan baik agar individu atau organisasi bisa
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
A.
APA ITU MANAJEMEN
WAKTU?
Manajemen waktu adalah cara yang dapat anda lakukan
untuk menyeimbangkan waktu anda untuk kegiatan belajar atau bekerja,
bersenang-senang atau bersantai, dan beristirahat secara efektif. Tanpa
disadari, setiap saat anda sesungguhnya telah membuat beberapa putusan terkait
manajemen waktu. Misal, anda memutuskan kapan akan ke kampus, belajar di rumah,
berolah raga, beribadah, mengunjungi perpustakaan, bersantai, berdiskusi dengan
teman, berbelanja, dstnya. Semua putusan ini berperan penting di dalam
penyusunan strategi manajemen waktu anda.
Jika anda dapat menyeimbangkan waktu, maka
diharapkan hasilnya adalah konsentrasi anda akan meningkat, organisasi waktu
anda akan lebih baik, produktifitas akan meningkat, dan terpenting tingkat
stress anda akan terkurangi. Dengan menata waktu anda secara lebih baik maka
anda akan menemukan keseimbangan antara kapan harus belajar, bekerja,
bersantai, dan beristirahat yang akhirnya akan membuat hidup anda sedikit lebih
muda dan bahagia.
Ketika anda merasakan bahwa kerap kali anda
terlambat ke kampus, lupa ada kelas yang harus anda hadiri, lupa sama sekali
bahwa ada pertemuan tertentu yang harus anda ikuti, membuang-buang waktu tanpa
hasil yang jelas, mengerjakan tugas secara terburu-buru karena terpepet oleh
dead-line, atau sehari menjelang ujian anda merasa panik karena merasa belum
selesai membaca bahan pelajaran, atau tiba-tiba merasa waktu untuk bersantai
hilang sehingga menjadi tertekan atau stress, maka itu gejala bahwa anda
membutuhkan manajemen waktu yang baik.
B.
ALASAN MENGAPA MANAJEMEN WAKTU
MENJADI PENTING
Mengatur waktu secara rapi dan efektif bukanlah
pekerjaan yang mudah apalagi berupaya untuk mentaatinya secara konsisten dan
persisten. Sebagai anak muda dan mahasiswa anda pasti akan memiliki sekian
banyak kegiatan dan tantangan baru, peran dan sekaligus tanggung jawab serta
prioritas lain yang harus anda lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan
selalu bersaing merebut waktu dan perhatian anda. Masa adaptasi dari masa
remaja yang sebelumnya menjalani pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang
mulai merintis pendidikan tinggi di perguruan tinggi membuat dan menuntut
terjadinya perubahan besar di dalam menata manajemen waktu anda. Perubahan
besar itu antara lain karena beberapa hal berikut ini:
a.
Meningkatnya peran dan
tanggung jawab untuk belajar mandiri;
b.
Banyaknya aktivitas baru
yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi mahasiswa dan/atau kelompok
belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di dalam atau di luar kampus;
c.
Teman-teman dan pengalaman
baru;
d.
Tuntutan untuk lebih banyak
mengambil putusan mandiri tanpa campur tangan dari orang tua atau keluarga;
e.
Tempat tinggal dan
lingkungan baru;
f.
Kebutuhan yang lebih besar
untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-hari secara mandiri, misal
berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan kamar, membayar beberapa tagihan
rutin;
g.
Mungkin pula anda harus
bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang tinggal bersama anda.
C.
BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI
MANAJEMEN WAKTU?
Kunci dari manajemen waktu adalah perencanaan
(planning)! Tanpa ini, anda tidak akan pernah berhasil menata waktu apalagi
meraih hasil optimal. Betapapun enggannya anda karena terkesan membosankan,
namun menyusun daftar panjang kegiatan ini-itu yang harus dilakukan,
menyisihkan waktu sejenak untuk berpikir mana dari daftar itu yang harus
dipilih terlebih dahulu untuk dilaksanakan esok hari, lusa, minggu depan atau
bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda untuk mengontrol waktu
‘hidup’ anda sendiri.
Berikut ini langkah-langkah untuk membantu anda menyusun atau menata
manajemen waktu:
1.
Buatlah buku agenda atau
kalender atau catatan khusus, baik secara manual ataupun elektronik;
2.
Tulis semua tanggal, hari,
waktu yang berkaitan dengan kegiatan akademik anda. Misal, tanggal ujian tengah
dan akhir semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas kelas, tanggal
terakhir batas pembayaran uang kuliah, tanggal perwalian akademik dengan dosen
wali, tanggal pendaftaran rencana studi, dstnya;
3.
Tulis semua tanggal, hari,
dan waktu untuk kegiatan yang bersifat sosial dan personal. Misal, kapan punya
janji untuk konsultasi ke dokter, kapan harus bayar tagihan listrik, tagihan
uang sewa kamar, jadwal kompetisi olah raga, jadwal untuk pulang ke rumah orang
tua di daerah, atau untuk berkunjung ke sanak famili, dstnya;
4.
Susun prioritas kegiatan
yang terdapat di dalam daftar b dan c di atas, mulai dari yang paling utama
hingga paling tidak utama, sehingga menghasilkan sebuah jadwal rutin mingguan.
Contoh, anda dapat menyusun jadwal dengan membagi serangkaian kegiatan anda ke
dalam 4 (empat) kelompok yaitu:
a)
Aktivitas akademik yang
sudah ‘fixed’ (sebagai prioritas paling utama):
Ø
Jadwal kuliah kelas
Ø
Jadwal praktikum
Ø
Jadwal ke perpustakaan
Ø
Jadwal tutorial wajib
Ø
Jadwal belajar mandiri (di
luar kelas) harian
b)
Aktivitas sosial atau
personal yang sudah ‘fixed’ (juga sebagai prioritas paling utama):
Ø
Jadwal rutin makan, minum
obat
Ø
Jam tidur
Ø
Waktu berolah raga
Ø
Jadwal beribadah,
perjalanan ‘mudik’
Ø
Merawat hewan peliharaan
c)
Aktivitas akademik
pendukung (sebagai prioritas tetapi peringkat di bawah paling utama):
Ø
Jadwal diskusi kelompok
untuk membuat tugas kelas
Ø
Jadwal mentoring (tentatif
alias tidak diwajibkan oleh fakultas)
d)
Aktivitas sosial atau
personal pendukung (penting tetapi bukan prioritas utama):
Ø
Jadwal berkunjung ke sanak
famili dan teman
Ø
Jadwal berbelanja bahan
makanan, mencuci pakaian, membersihkan kamar
Ø
Nonton pertunjukan konser
musik, teater, kompetisi olah raga
Ø
Jadwal ke museum, pertemuan
pemuda di lingkungan tempat tinggal
Ø
Jadwal rapat dalam
organisasi kemahasiswaan
Ø
Jadwal untuk berkomunikasi
rutin dengan orang tua yang tidak tinggal serumah dengan anda
e)
Pastikan jadwal rutin
mingguan anda itu terdiri dari perpaduan yang seimbang di antara
komponen/kelompok di atas. Di titik inilah anda jarus belajar bijak untuk
secara hati-hati tapi bersungguh-sungguh memilih mana yang menjadi prioritas
pertama, kedua, dan seterusnya. Ingat, bahwa bagaimanapun anda sedang menjalani
pendidikan tinggi sehingga sudah layak dan sewajarnya jika anda meletakkan
aktivitas nomor 1 di atas di tempat tertinggi. Di sinilah makna penting dari
keseimbangan, maksudnya anda harus belajar menyusun jadwal yang isinya seimbang
di antara keempat kelompok di atas. Perlu diketahui bahwa tujuan penyusunan
jadwal rutin mingguan tersebut bukanlah agar semua aktivitas itu terlaksana,
melainkan lebih pada memastikan bahwa hal-hal yang butuh untuk dikerjakan pada
akhirnya memang benar anda lakukan.
f)
Pastikan bahwa anda
mematuhi jadwal rutin mingguan yang anda susun. Misal, hadir di kelas pada
semua perkuliahan, kerjakan tugas dan belajar mandiri yang telah terjadwal,
hindari kebiasaan menunda pekerjaan (procrastination).
D.
PEDOMAN MENYUSUN MANAJEMEN
WAKTU
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anda sebagai
pedoman untuk menyusun manajemen waktu yang baik (selain kelima langkah dalam
bagian 3 di atas):
1.
Cukupkan waktu tidur antara
6 - 8 jam/per hari;
2.
Upayakan jadwal aktivitas
anda berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB;
3.
Tiap minggu jadwal anda
berisi 4 kelompok aktivitas dalam uraian nomor 3 di atas;
4.
Jadwalkan bahwa waktu
belajar mandiri anda minimal 20 jam/per minggu (di luar waktu kuliah di kelas);
5.
Rencanakan waktu belajar
mandiri maksimum 10 jam/per hari;
6.
Rencanakan waktu belajar
mandiri untuk setiap subyek atau topik maksimum 5 jam/per hari;
7.
Selang-seling topik belajar
mandiri secara teratur jika anda misalnya memutuskan bahwa dari jam 07.00
hingga 13.00 adalah waktu belajar mandiri (maksudnya anda tidak menghabiskan
waktu 6 jam hanya untuk belajar satu topik);
8.
Ketahui diri anda apakah
sebagai ‘morning person’, ‘night owl person’, atau ‘late afternoon person’
untuk memastikan bahwa jadwal tersebut sesuai dengan irama kerja dan ‘jam
biologis’ anda;
9.
Luangkan waktu untuk
istirahat sejenak ditengah waktu belajar (misal, istirahat tidak lebih 10 menit
dari setiap jam);
10.
Latih dan biasakan diri anda
untuk mengerjakan sesuatu cukup sekali, alias hindari kebiasaan untuk
mengulang-ulang. Misal, membaca teks tentang suatu topic sedapat mungkin cukup
1 kali tetapi dengan memastikan anda paham dan ingat apa isinya. Hindari mitos
bahwa untuk dapat memahami isi sebuah bacaan, anda harus membacanya 2-3 kali.
11.
Belajar untuk focus atau
konsentrasi, tanpa jeda untuk waktu minimal 15-20 menit; kemudian ditingkatkan
menjadi focus selama 30-50 menit tanpa jeda. Hal ini diperlukan sekali terutama
untuk membantu anda mendengarkan dosen menjelaskan di kelas, mencatat, membaca,
dan menulis. Ingat, membaca dan menulis akademik membutuhkan waktu lebih
panjang disbanding anda menulis surat biasa, membaca majalah, komik, atau
apalagi menulis email, pesan elektronik, twitter atau sejenisnya.
12.
Kadang kala perlu untuk
menyusun jadwal mingguan di mana 1 hari di antaranya bersih dari tugas-tugas
akademik;
13.
Biasakan untuk melakukan
hal-hal kecil dan ‘remeh atau ringan’ di sela-sela waktu istirahat atau ketika
anda sedang menunggu sesuatu. Misal, merespon pesan elektronik dapat dilakukan
hanya ketika anda istirahat atau ketika anda menunggu untuk bertemu dokter,
dosen, mengantri di loket, atau ketika sedang di dalam angkot (tapi, awas
dengan telepon seluler anda karena melakukan ini di dalam angkot juga potensial
mengundang orang jahat untuk mengganggu anda);
14.
Belajar dan biasakan diri
untuk berani menolak ajakan atau mengatakan ‘tidak’ pada teman, sahabat, sanak
famili ketika mereka mengundang atau mengajak melakukan satu kegiatan tertentu
yang dapat mengacaukan manajemen waktu anda. Demikian pula untuk menolak keluar
rumah menjelang hari ujian; atau ajakan untuk melakukan beberapa komitmen
secara bersamaan;
15.
Mintalah teman, sahabat,
dan sanak famili untuk menghormati manajemen waktu anda juga serta buatlah
mereka paham bahwa mereka tidak bisa setiap saat mengganggu anda atau meminta
berkomunikasi dengan anda setiap saat semau mereka ketika anda sedang belajar;
16.
Isolasikan diri anda
sendiri agar dapat berkonsentrasi atau fokus belajar (membaca atau menulis),
dengan misalnya: menutup pintu kamar, mematikan perangkat audio visual,
mematikan telepon seluler, berhenti merespon email atau pesan elektronik,
twitter, facebook atau sejenisnya;
17.
Bersikap realistik dan
cukup fleksibel, jangan kaku. Menyusun jadwal yang amat ketat dan memaksa untuk
mematuhinya secara kaku justru dapat membuat anda pada akhirnya menjadi jenuh,
dan kehilangan gairah (passionate) belajar sehingga menjadi kontra produktif.
Perhatikan pula bahwa kecepatan anda dalam belajar dan mengelola manajemen
waktu belajar dapat berubah seiring dengan pertambahan semester. Misal, pada
1-2 semester pertama di bangku perguruan tinggi anda mungkin merasakan amat
sulit menyusun manajemen waktu dan berat sekali tuntutan yang harus anda penuhi;
tetapi pada semester 3 dan seterusnya anda mungkin akan merasa sedikit lebih
longgar, dinamis, dan lebih fleksibel. Hal ini terjadi karena anda sudah
terbiasa, mengenal lingkungan lebih baik, mengenali kebiasaan diri sendiri, dan
juga anda bertambah dewasa.
E.
BAGAIMANA MENGHINDAR
MENJADI PROCRASTINATOR?
Procrastinator adalah orang yang amat suka menunda
pekerjaan hingga jelang hari atau menit akhir dari batas waktu. Tindakan
menunda pekerjaan hingga jelang dead-line disebut procrastination. Jika hal ini
dibiarkan berlangsung terus menerus jelas akan menjadi kebiasaan belajar yang
buruk. Bahkan, kebiasaan ini akan terus membudaya di saat anda sudah bekerja
sebagai profesional atau pengemban profesi yang akibatnya adalah kinerja anda
tidak akan optimal, stress berat, berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga
kegagalan. Oleh karena itu, biasakan diri anda untuk tidak menjadi
procrastinator. Bagaimana caranya? Beberapa petunjuk berikut ini mungkin dapat
anda lakukan:
Biasakan belajar atau bekerja berdasarkan agenda
sebab dengan cara ini anda akan menyadari berapa banyak aktivitas dalam sehari
yang mampu anda lakukan sesuai kemampuan dan akhirnya anda akan mengetahui
bahwa menunda belajar/pekerjaan pada akhirnya tidak akan membantu anda sama
sekali.
Jika anda memulai mengerjakan suatu tugas besar
seketika pada saat anda merasa siap atau berada di bawah tekanan harus selesai
karena esok adalah tenggat waktu penyelesaian, maka memang mungkin anda akan
berhasil, tapi ingat tidak selalu akan berhasil.
Jadi, mulailah dari hal kecil sejak awal. Cobalah
untuk mengurai atau menjabarkan satu tugas besar menjadi beberapa tahap atau
bagian kecil yang memungkinkan anda untuk segera mengerjakannya sedini mungkin.
Dengan mengerjakan tugas besar itu bagian demi bagian sejak awal akan
menyadarkan anda seberapa besar sesungguhnya tugas itu dan membutuhkan berapa
lama waktu untuk menyelesaikannya. Pada akhirnya, ketika jelang tenggat waktu
anda menyelesaikannya, maka anda tidak akan merasa terlalu terbebani. Misal,
ada ditugasi membuat suatu makalah dengan topik dan tema tertentu yang harus
selesai dalam waktu 30 hari. Jika anda menunda mengerjakannya hingga jelang 1
minggu bahkan 2 hari sebelum tenggat waktu habis, anda sama saja dengan bunuh
diri! Jika anda berpikir bahwa menulis esai berupa makalah ilmiah itu mudah
karena tokh ditulis dalam Bahasa Indonesia, isinya bisa ‘ngarang saja’, bahkan
tinggal ‘copy and paste’, maka anda tidak pantas menjadi mahasiswa apalagi kaum
intelektual dan profesional.
Oleh sebab itu, mulailah dengan mengerjakan hal-hal
kecil terlebih dahulu pada hari 1-4 tugas itu diberikan dengan misalnya membuat
(a) mind mapping tentang topik dari tugas itu (b) menentukan tema atau
argumentasi utama anda untuk makalah itu (c) mengumpulkan bahan pustaka (d) menyeleksi
dan mencatat judul-judul bahan pustaka yang nantinya akan menjadi daftar
pustaka dalam makalah anda. Lalu pada hari 5 - 10 anda mulai membaca kritis dan
membuat catatan terhadap hasil bacaan itu; pada hari 11 - 12 anda harus mulai
menyusun sistematika penulisan makalah; pada hari 13 - 18 anda harus mulai
menulis dan menyelesaikan draf pertama, hari 19 - 21 merevisi kembali draf
pertama untuk memeriksa dan melakukan perbaikan, penambahan atau pengurangan
bagian-bagian tertentu terutama masalah tata bahasa, pemilihan kata, kekuatan
argumentasi, kelengkapan data, konsistensi dengan tema awal, dsbnya; kemudian
hari 22 - 25 anda harus menyelesaikan draf kedua, kemudian hari 26 - 28 anda
revisi dan periksa kembali untuk memastikan bahwa makalah anda benar sesuai
dengan sistematika penulisan esai mulai dari pengantar hingga simpulan,
ketepatan pencantuman referensi berupa catatan kaki dan daftar pustaka, tidak
ada kesalahan ketik, pencantuman halaman-nama-nomor mahasiswa anda-nama
dosen-kelas, lalu tulis hasilnya untuk menjadi draf ke tiga atau final; hari 29
anda cetak dan/atau jilid dan periksa kerapian dan detil lainnya, lalu serahkan
atau kirim lewat email ke dosen kelas. Jadi, bayangkan pekerjaan sebesar dan
sepanjang itu tidak mungkin akan anda kerjakan hanya dalam waktu 1 minggu
apalagi 2 hari jelang batas waktu berakhir!
Bekerjalah tanpa mengundang kemungkinan ada
gangguan, misal matikan pemutar musik, video, telepon seluler, koneksi internet
dan sejenisnya yang jelas-jelas dapat mengganggu kosentrasi anda. Jika anda
orang yang tergantung pada musik untuk membantu konsentrasi anda, maka lakukan
sebaliknya yakni putar perangkat audio anda.
Untuk mengurangi kebosanan, modifikasi sedikit topik belajar anda pada
hari itu, misal dengan diselingi baca surat kabar, baca komik, coret coret
menggambar suatu obyek, bertanam, memberi makan ikan di kolan/akuarium atau
bermain dengan hewan peliharaan anda seperti anjing atau kucing, dsbnya. Hal
penting adalah anda ingat bahwa jangan terlena mengerjakan hal-hal ini sehingga
lupa topik utama hari itu
Sumber :